Menjajal Tirex, Mobil Listrik Ciptaan SMK Swasta di Sidoarjo
Liputan6.com, Sidoarjo - Siswa SMK swasta Islam Tarbiyatul Badriyah (ITABA) Gedangan Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menciptakan mobil listrik yang diberi nama Tirex.
Nama Tirex diambil dari singkatan Tecnology Itaba Revolution Energy Eksperimen, siswa yang membuat mobil listrik tersebut dibina oleh Amirullah Umam.
Amirullah mengatakan awalnya mobil listrik tersebut merupakan proyek sekolahan. Sekolah meminta agar ada pembelajaran teknologi mobil listrik. Apalagi kedepan teknologi ini semakin berkembang dan tidak monoton.
"Semester awal diharapkan para siswa sudah belajar mobil listrik," kata Amirullah, Rabu (16/2/2022).
Ia menyebut mobil listrik ini menggunakan baterai yang dipakai untuk mobil listrik tersebut bisa mengisi untuk PLN rumah tangga dengan daya 1.300 watt.
"Listrik daya 1.300 watt saja sudah bisa, ke depan masih perlu perbaikan untuk memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah," ungkapnya.
Inovasi siswa SMK ITABA itu juga mendapat dukungan dan apresiasi dari legislator Sigoarjo. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Artono mengatakan iua yakin ke depan mobil listrik akan mendominasi jenis kendaraan yang ada di tempat kita.
"Saya bangga SMK ITABA ini sudah memulai dengan membuat mobil listrik," jelasnya.
Kendaraan Alternatif
Politisi asal fraksi PKS ini mengatakan, saat ini SMK baik negeri atau swasta harus memiliki standar yang tinggi agar dicari orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di SMK yang ada di Jatim.
SMK harus memiliki inovasi dan improvisasi sehingga masyarakat tertarik menyekolahkan anaknya di SMK tersebut. IA mengaku juga akan mengajak komisi E untuk mendukung program ini termasuk dengan Pemprov dan Pemkab Sidoarjo.
"Bagaimana supaya mobil Tirex hasil SMK ITABA ini bisa ditingkatkkan lagi sehingga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan mobilitas masyarakat, termasuk untuk pertanian, persawahan, perkebunan pertambakan karena Sidoarjo ini banyak wilayah tambak," ujarnya.
Ia menyebut mobil listrik akan menjadi alternatif yang bagus dari pada menggunakan kendaraan dengan bahan bakar bensin atau yang lainnya. Karena lisrik tinggal diisi ulang dengan ditancapkan saja setelah dipakai, ini sangat bagus kedepannya.
Untuk pengembangan selanjutnya, Artono berharap SMK-SMK yang ingin mengembangkan inovassi dan kualitasnya terutama yang swasta, bisa menjalin komunikasi dengan anggota dewan yang mewakili wilayah mereka.